Pengawasan
1.Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan semestinya atau tidak ( Suyamto ).
2.Fungsi Pengawasan
•Eksplanasi, pengawasan menghimpun informasi yang dapat menjelaskan mengapa hasil – hasil kebijakan publik dan program yang dicanangkan berbeda.
•Akuntansi, pengawasan menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk melakukan akuntansi atas perubahaan sosial ekonomi yang terjadi setelah dilaksanakannya sejumlah kebijakan publik dari waktu ke waktu.
•Pemeriksaan, pengawasan membantu menentukan apakah sumberdaya dan pelayanan yang dimaksudkan untuk kelompok sasaran maupun konsumen tertentu memang telah sampai pada mereka.
•Kepatuhan, pengawasan bermanfaat untuk menentukan apakah tindakan dari para administrator program, staf dan perilaku lain sesuai dengan standard an prosedur yang dibuat oleh legislator, instansi pemerintah dan lembaga professional.
Maksud & Tujuan Pengawasan
•Mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak.
•Memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan yang baru.
•Mengetahui penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam rencana awal ( planning ) terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang direncanakan.
•Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program ( fase / tingkat pelaksanaan ).
•Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
3.Pengawasan Aktif : Merupakan jenis pengawasan yang dilaksanakan ditempat kegiatan yang bersangkutan.
Pengawasan Pasif : Melakukan penelitian dan pengujian terhadap surat – surat pertanggungjawaban yang disertai bukti – bukti penerimaan dan pengeluaran.
Manajemen Konflik
1.Definisi Konflik :
a)Menurut Nardjana ( 1994 ) Konflik adalah akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan anatara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.
b)Menurut Killman dan Thomas ( 1978 ) Konflik merupakan kondisi terjadinya ketidakcocokan antara nilai atau tujuan – tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada didalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain.
c)Menurut Wood, Walace, Zeffane, Schermerhorn, Hurt dan Osborn ( 1998:580 ) Konflik adalah suatu situasi dimana dua atau banyak orang saling tidak setuju terhadap suatu permasalahan yang menyangkut kepentingan organisasi dan / atau dengan timbulnya perasaan permusuhan satu dengan yang lainnya.
d)Menurut Daniel Webster
•Konflik adalah persaingan atau pertentangan antara pihak – pihak yang tidak cocok satu sama lain
•Konflik adalah keadaan atau perilaku yang bertentangan ( Pickering, 2001).
2.Strategi mengatasi konflik dalam diri individu menurut Wijono ( 1993 : 42-66 )
a)Menciptakan kontak dan membina hubungan.
b)Menumbuhkan rasa percaya dan penerimaan.
c)Menumbuhkan kemampuan / kekuatan diri sendiri.
d)Menentukan tujuan.
e)Mencari bebebrapa alternatif.
f)Memilih alternatif.
g)Merencanakan pelaksanaan jalan keluar.
Kepemimpinan
1.Kepemimpinan adalah kemauan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan perusahaan.
2.Teori kepemimpinan :
a)Teori Sifat Kepemimpinan
Teori ini mengatakan bahwa seseorang itu dilahirkan membawa atau tidak membawa sifat – sifat yang diperlukan bagi pimpinan atau tidak membawa sifat – sifat yang diperlukan bagi pimpinan atau dengan individu yang lahir telah membawa ciri – ciri tertentu yang memungkinkan dia menjadi seorang pemimpin.
b)Teori Path – Goal
Teori ini merupakan pengembangan yang wajar sebab kepemimpinan erat hubungannya dengan motivasi di satu pihak dan kekuasaan di pihak lain. Teori Path – Goal ini menganalisa pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan pelaksanaan kerja.
c)Teori Sifat
Teori ini merupakan anlisa ilmiah tentang kepemimpinan, dimiliki dengan memusatan perhatian pada pemimpin itu sendiri. Ada beberapa faktor yang bias diteliti dari kepemimpinan yaitu : kecerdasan, perasaan humor, kejujuran, simpati, dan percaya diri.
d)Teori Kelompok
Teori beranggapan bahwa kelompok bias mencapi tujuannya dengan melalui pertukaran positif antara pimpinan dan bawahan.
3.Teori X dan Y dari Mc Douglas
a.Teori X
Teori X menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghidar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Individu yang berperilaku teori X mepunyai sifat : tak suka dan berusaha menghidari kerja, tak punya ambisi, tak suka tanggung jawab, tak suka memimpin, suka jadi pengikut, memikirkan diri tak memikirkan tujuan organisasi, tak suka perubahaan, sering kurang cerdas.
b.Teori Y
Teori Y memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari –hari lainnya. Individu yang berperilaku teori Y mepunyai sifat : suka bekerja, commit pada pekerjaan, suka mengambil tanggung jawab, suka memimpin, biasanya orang pintar.
Senin, 10 Januari 2011
PENGAWASAN
Diposting oleh noviratnasari di 21.54
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar